Roket
adalah rudal, pesawat ruang angkasa, pesawat udara atau kendaraan lain yang
mendapatkan daya dorong dari mesin roket. Nama roket berasal dari bahasa Italia
rochetta artinya sekering kecil. Studi tentang pesawat ruang angkasa dipelajari
dalam astrodinamik.
Roket
bersifat anaerob (tidak memerlukan oksigen) karena tidak memerlukan oksigen
dari luar melainkan membawa oksigen sendiri untuk melakukan pembakaran bahan
bakar. Sehingga roket dapat digunakan untuk transportasi ke ruang angkasa yang
tidak memiliki kandungan oksigen.
Kerja
mesin roket didasarkan pada gaya aksi dan reaksi. Mesin mendorong roket dengan
mengeluarkan gas buang ke arah yang berlawanan pada kecepatan tinggi. Gas buang
yang dihasilkan terbuat dari hasil pembakaran bahan bakar roket.
Roket
relatif ringan dan kuat, mampu menghasilkan percepatan yang besar dan mencapai
kecepatan yang sangat tinggi. Roket tidak terpengaruh oleh atmosfer sehingga
dapat bekerja dengan baik di ruang angkasa.
Sejarah
Roket
telah digunakan sejak tahun 1232, di Cina dengan mesin berbentuk peluru dan
berbahan bakar padat. Mesin roket yang lebih kompleks diketemukan tahun 1926,
oleh Robert H. Goddart, Amerika Serikat. Roket yang paling terkenal pada saat
ini beberapa diantaranya Long March (Cina), Delta, Atlas dan Titan (AS), Ariane
(Eropa), dan Proton (Rusia).
Bagian-bagian
Pada
umumnya, roket terdiri dari tiga bagian.
Bagian
pembawa muatan untuk mengangkut barang
Bagian
pengendali berisi peralatan untuk mengendalikan roket
Bagian
mesin berisi mesin serta bahan bakar roket
Desain
Komponen
Secara
umum, roket terdiri dari bahan bakar, tangki bahan bakar, dan nozzle (saluran
bahan bakar). Dan juga alat kendali seperti fin, vernier, dan struktur untuk
menyatukan komponen. Roket dapat dilengkapi dengan komponen tambahan seperti
sayap, parasut, roda, sabuk, dan sistem navigasi.
Bahan
Bakar
Bahan
bakar dapat berbentuk gas, padat, cair, ataupun campuran antara padat dan cair.
Bahan bakar disimpan dalam tangki sebelum dikeluarkan dari mesin roket dalam
bentuk cairan untuk menghasilkan daya dorong. Terkadang bahan bakar tidak
terbakar tapi masih mengalami reaksi kimia, dan dapat menjadi 'monopropellant'
seperti hidrazin, nitrous oksida atau hidrogen peroksida yang dapat terurai
secara katalitik menjadi gas panas. Bahan bakar dapat dipanaskan secara
eksternal melalui roket uap, roket panas matahari, atau roket nuklir.
Prinsip
Kerja
Prinsip
kerja roket mirip dengan prinsip terdorongnya balon mainan. Sebuah roket
mengandung tangki yang berisi bahan hidrogen cair dan oksigen cair. Kedua bahan
bakar dicampur dalam ruang pembakaran sehingga menghasilkan gas panas yang akan
menyembur keluar melalui mulut pipa yang terletak pada ekor roket.
Sesuai
hukum III Newton, gaya aksi (ke bawah) menimbulkan gaya reaksi (ke atas) yang
besarnya sama dengan gaya aksi tetapi arahnya berlawanan.
Penerbangan
roket dipengaruhi oleh:
- Dorongan mesin
- Gravitasi benda-benda angkasa
- Hambatan atau gesekan di atmosfer
- Daya angkat
Hasil
Pembakaran
Suara
Bising
Roket
menghasilkan suara yang sangat bising dibandingkan dengan kendaraan lain. Gas
buang hipersonik (diatas 500 MHz) yang bercampur dengan udara membentuk
shockwave (peningkatan kecepatan aliran fluida). Suara yang dihasilkan roket
dapat membunuh dalam jarak yang dekat.
Jejak
Asap
Jejak
yang terbentuk terjadi akibat adanya kondensasi uap air yang keluar dari mesin
roket. Ketika gas yang dikeluarkan oleh roket mendingin, maka ia akan
menciptakan awan dari tetesan air mikroskopis. Tebentuklah sebuah contrail
(jejak asap).
Kegunaan
- Kepentingan Militer
- Ilmu Pengetahuan dan Penelitian
- Penerbangan Luar Angkasa
- Penyelamatan
- Hobi, Olahraga, dan Hiburan